Taylor Swift – You’re Not Sorry
All this time I was wasting
Hoping you would come around
Ketika kau telah dicintai dan mencintai sedemikian rupa, rasa cinta
itu akan terus membekas di dalam dirimu. Ketika rasa sakit dan luka telah
ditancapkan ke dalam hatimu, luka itu tidak akan pernah hilang. Yang dapat kau
lakukan hanyalah berusaha merawatnya agar cepat sembuh dan menutup bekasnya.
Tapi terkadang ada luka yang kecil dan luka yang besar. Terkadang ada
luka yang dangkal dan luka yang sampai mengeluarkan darah tiada henti. Ada.
Luka yang dalam. Luka yang menimbulkan sebuah lubang hitam di tempat
luka itu tercipta. Lubang yang tidak akan pernah hilang. Tidak akan pernah
tertutup.
I’ve been giving out chances
everytime
But all you do is let me down
Luka yang kau buat, mulai dari yang terkecil hingga tiada terkira,
semuanya masih berbekas. Menimbulkan pesakitan yang tidak mungkin dapat aku
perlihatkan ke permukaan. Membuat aku terus bergerak dengan tertatih meskipun
aku berhasil menyamarkannya. Mulai dari yang terkecil. Dan digores lagi. Dan
digores lagi. Dan lagi. Membuat setiap partikel pertahanan yang telah aku susun
menjadi tidak bermakna dan terkoyak.
And it’s taking me this long,
baby
But I figured you out
Di hari-hari terakhir aku menjalin hubungan denganmu, sekitar bulan
April tahun 2012, setiap hari terasa seperti menggoreskan satu kenangan. Dan
akhirnya semua kenangan pahit itu telah berhasil aku tutup dan aku simpan di
sudut. Semua kepingan telah aku bereskan dan aku tutup rapat bersama dengan semua
rasa janggal itu. Semua rasa yang tidak pernah aku bayangkan dapat aku miliki
ketika aku bersamamu.
And you’re thinking we’ll be
fine again
But not this time around
Kau memang seperti Lucifer. Kejam. Arogan. Selalu mendapatkan apa yang
kau inginkan.
You don’t have to call anymore
I won’t pick up the phone
This is the last straw
Don’t wanna hurt anymore
Aku berhasil keluar dari kerajaanmu. Aku berhasil kabur. Dengan
menyamar dan bersembunyi. Aku menutup semua celah yang ada dan mengurung diri
di dalam penjaraku sendiri. Menutup semua kemungkinan aku akan tersakiti lagi.
Tidak pernah memberi mereka kesempatan untuk menyakitiku barang segores.
Setiap pagi aku terbangun dengan jeritan sangkakala dari dalam diri
Lucifer dan tertidur dengan ninabobo dari shinigami (read: dewa kematian).
Hidupku seperti orang yang tidak ingin melihat dunia. Seperti anak kecil yang
tidak pernah mengerti bagaimana nikmatnya lollipop dan es krim. Seperti orang
yang tidak pernah kehausan dan tidak mengerti betapa nikmatnya air pegunungan.
Seperti wanita yang tidak pernah mengerti rasa dilindungi dan dikhawatirkan.
And you can tell me that you’re
sorry
But I don’t believe you baby
Like I did before
Kesendirian seperti menjadi sahabat terdekatku. Aku menyukai
kesendirian dan mulai terbiasa dengannya.
You’re not sorry, oh no
Hingga akhirnya aku mencoba untuk membuka mataku. Mencoba untuk
meninggalkan malam dan menyambut datangnya siang.
Looking so innocent
I might believe you if I didn’t
know
Tapi yang aku dapati justru rasa kosong yang bahkan lebih parah
daripada kesendirian. Tidak. Aku telah terbiasa dengan kesendirian sampai
akhirnya aku tidak bisa menerima orang lain. Aku tidak bisa merelakan ketika
kesendirian pergi meninggalkanku.
Komitmen membuatku takut. Jatuh ke pelukan sang Raja dan terbius oleh
matanya yang menatap tajam? Lalu mendapati senyum sinisnya mengembang dan dia
lepaskan pelukannya. Membuatku jatuh dalam jurang tanpa dasar.
Could’ve loved you all my life
If you hadn’t left me waiting in
the cold
Brengsek.
Apa sebenarnya yang kalian inginkan dariku? Bahkan ketika asaku telah
padam kalian kembali membakarnya. Tapi ketika ia kembali menyala kalian
menyiramkan air ke atasnya dan membuat asaku memdesis kesakitan. Tidak. Aku
tidak akan kembali membuka semua celah itu. Aku telah cukup mengerti bagaimana
kebersamaan dapat sebegitu menyakitkan. Trauma? Tak dapat dipungkiri itulah
istilah yang tepat.
And you got your share of
secrets
And I’m tired of being last to
know
Apa yang kau inginkan sayang? Membuatku hancur tanpa ampun? Sampai
sekecil apa? Sampai kepingan dari setiap kenangan itu pun musnah tertelan
kegelapan?
And now you’re asking me to
listen
Cause it worked each time before
Hari demi hari pecut yang kau cambukkan kepadaku semakin terasa menyakitkan.
Membuatku semakin buta dan liar untuk terus berlari tanpa tujuan. Berlari.
Terus. Tanpa henti. Sama seperti dulu. Menutup mata, hati dan pikiranku dari
apapun yang mungkin bisa membuat luka itu kembali berdarah.
You had me crawling for you
honey
Ninabobo dari shinigami mulai terdengar. Semakin malam semakin
memilukan.
And it never would’ve gone away,
no
Suara seorang anak terdengar dari lubuk hati yang paling dalam. Gadis
yang mendambakan belaian kasih sayang. Kasih sayang yang tulus, yang tidak
mengharapkan apapun. Karena dia sudah tidak memiliki apapun lagi untuk
diberikan kepada mereka yang mengharap imbalan.
You used to shine so bright
Hatinya telah hancur dan tersapu bersama dengan kepahitan. Lututnya
tertekuk dengan rapuh. Seakan satu tepukan dan dia akan gugur.
But I watched all of it fade
Matanya menerawang kosong seperti tanpa warna. Binarnya yang dahulu
telah hilang digantikan dengan guratan luka. Gadis yang terluka. Gadis yang
mengharapkan kasih sayang tanpa imbalan.
There’s nothing left to beg for
Gadis yang menjadi pengumbar kata sayang. Menipu semua orang yang
memberikan hati mereka sebagai tumbal. Si kupu-kupu malam.
But you’re not sorry..
0 suara netizen:
Posting Komentar